Saturday, September 3, 2016

Persiapan menghadapi raksasa ecommerce Amazon di Indonesia


Raksasa ecommerce dunia Amazon dikabarkan akan melebarkan sayapnya di Indonesia. Kabar seperti itu dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Daniel Tumiwa.
“Amazon sudah mengumumkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Dia akan menghabiskan investasi sebesar 600 juta dollar AS (sekitar 8 triliun) untuk tahun pertamanya di sini (Indonesia)”, kata Daniel seperti dikutip KompasTekno dari Kontan.
 Hanya saja, Daniel mengatakan, belum diketahui kapan persisnya Amazon akan mulai beroperasi di Tanah Air. Sementara itu, pihak Amazon masih diam tentang rencananya berekspansi bisnis di Indonesia. Amazon selama ini memiliki pola yang sama saat hadir di suatu negara. Satu tahun pertamanya dipakai untuk menguji pasar di negara itu. Setelah satu tahun, barulah Amazon memutuskan apakah mereka tetap di sana atau hengkang.
Di beberapa Negara, Amazon dengan mudah berada di posisi puncak dalam waktu setahun.”Contohnya saja di India, situs Flipkart yang semula jadi leader, marketnya langsung hilang 50 persen dalam waktu setahun”jelas Daniel.
Walau sukses merajai e-commerce India, tapi Amazon tidak berhasil masuk ke pasar China yang sudah dikuasai Alibaba. “Setelah di China,mereka keluar,” ujarnya.
            Selama ini jika seseorang di Indonesia memesan produk dari Amazon, dia akan dikenakan ongkos transportasi dan pajak yang sangat besar dikarenakan produk tersebut dikirim langsung dari Amerika dan harus menunggu beberapa hari agar produk sampai, akan tetapi bila Amazon beroperasi di Indonesia otomatis hal itu akan hilang sehingga pembeli tidak perlu khawatir tentang ongkos pengiriman. Disamping itu dari segi ulasan produk, amazon sangat detail menjelaskan produknya secara rinci melalui program afiliasi mereka. Ada banyak bloger di luar sana yang mendedikasikan situsnya hanya untuk menjualkan produk dari Amazon dengan penjelasan yang detail dan rinci dan mendapatkan ribuan dolar dari Amazon atas hasil kerja keras mereka contoh canvasli.com, kitchenfaucetdivas.com dan hal seperti ini belum ada untuk e-commerce Indonesia (mungkin karena e-commerce local tidak berani membayar mahal seperti Amazon). Amazon sampai saat ini selalu mendapat posisi puncak di mata bloger dan bukan tidak mungkin jika Amazon beroperasi di Indonesia, akan banyak afiliator dari tanah air yang mengulas produk Amazon berbahasa Indonesia.    
Persaingan untuk memperebutkan pasar Indonesia juga semakin seru dengan masuknya raksasa e-commerce asal China Alibaba dengan mengakuisisi saham Lazada.
Lalu jika Amazon dan Lazada sudah memulai beroperasi di Indonesia apakah ada kesempatan bagi e-commerce local untuk bisa bersaing dan tetap mendapatkan market? Tentu saja ada beberapa cara yang bisa dicoba oleh e-commerce lokal seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
1. Melakukan Akuisisi
Amazon dan Lazada diibaratkan seperti dua serigala yang berusaha masuk ke hutan Indonesia untuk mencari mangsa. Untuk bisa bersaing dengan dua perusahaan tersebut e-commerce lokal harus melakukan akuisisi untuk mendapatkan dana yang lebih besar dalam mengembangkan usaha mereka agar bisa bersaing.
2. Belajar dari China
Belajar dari pengalaman China yang waktu itu sukses menyingkirkan e-commerce raksasa AS Ebay melalui Alibaba, padahal waktu itu Alibaba hanyalah perusahaan kecil yang tidak ada bandingannya dengan Ebay. Founder Alibaba, Jack Ma sangat tekun untuk dapat mendapatkan hati rakyat China dengan menerapkan layanan gratis untuk membernya, menargetkan potensial di industri khusus dan lokasi geografis, dan mengadakan event offline untuk pengguna yang telah terdaftar. Jack sudah tahu keinginan masyarakat dan kultur budaya di negerinya maka dari itu dia bisa sukses. Seperti halnya di Indonesia, e-commerce lokal juga harus mengetahui keinginan dan kultur budaya Indonesia. Mereka mungkin punya teknologi yang lebih canggih dan modal yang lebih besar akan tetapi mereka tidak tahu keadaan Indonesia sebaik e-commerce lokal. Salah satu e-commerce yang mulai menerapkan strategi ini adalah Blibi.com dengan peluncuran galeri Indonesianya yang menargetkan potensi industri khusus.
3. Memaksimalkan Pelayanan
E-commerce lokal harus meningkatkan pelayanan mereka dengan menghadirkan fitur baru seperti pesan teks langsung antara penjual maupun pembeli, meningkatkan keamanan dan kenyamanan pembayaran dan kesesuaian tampilan gambar dengan barang dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
            Tiga saran diatas diharapkan mampu untuk menghadapi dan bersaing dengan dua perusahaan raksasa seperti Amazon dan Lazada. Penulis hanya dapat memberikan sedikit saran karena keterbatasan pemahaman tentang marketing, ekonomi, dan riset pasar
Sumber: Kompasteknno.com
http://netpreneur.co.id/bagaimana-perusahaan-alibaba-com-mengalahkan-raksasa-ebay-di-cina/#.VFnSycV_vhA





No comments:

Post a Comment